Webinar Nasional yang dilaksanakan oleh Program Studi Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang bertemakan “Masa Depan Kajian Sejarah (Refleksi Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021)”. Webinar Nasional dilaksanakan pada hari Minggu, 2 Mei 2021. Kegiatan Webinar Nasional ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional dan dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa Sejarah Peradaban Islam terhadap makna dari Hari Pendidikan Nasinal. Narasumber yang dihadirkan pada Webinar Nasional tersebut adalah Hendri Dalimunthe, Syaiful Anwar, dan Taslim Batubara.
Kaprodi Sejarah Peradaban Islam, Ibu Yusra Dewi Siregar dalam sambutannya mengatakan bahwa ”kegiatan Webinar Nasional yang dilaksanakan secara virtual tersebut menarik banyak minat mahasiswa untuk menghadirinya. Maka dari itu, Prodi Sejarah Peradaban Islam memfasilitasi kegiatan tersebut dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya.
Pada Webinar Nasional tersebut dijelaskan tentang makna pendidikan yang diperingati setiap 2 Mei yang bertepatan dengan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan seorang tokoh penggerak pendidikan yang namanya dikenal di seluruh Indonesia dan bahkan di negara tetangga. Makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah Tut Wuri Handayani, penggalan dari kalimat panjang yang terkenal dari Ki Hajar Dewantoro yang mendirikan Taman Siswa, yang baris terakhirnya juga menjadi bagian dari logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia: “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”. Makna dari jargon pendidikan Ki Hajar Dewantara lebih kurang: yang di depan memberi teladan, ditengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi kondusif) dan dibelakang mendorong (dukungan moral).
Pendidikan dalam era 4.0 bercirikan pada pemanfaatan teknologi digital (digitalisasi) dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung menjadi lebih mudah, cepat, dan berkelanjutan (kontinuitas) tanpa tersekat oleh batas ruang dan waktu. Sehingga proses pembelajaran bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Oleh karena itu, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini yang bertepatan dengan wabah Covid-19 dan bulan Ramadhan. Apakah sistem Pendidikan yang selama ini berjalan sudah sesuai dengan maksud dan cita-cita Indonesia Merdeka, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi mas Nadiem juga sudah wacanakan adanya merdeka belajar kampus merdeka. Memang proses Pendidikan tidaklah mudah, berjalan sepanjang hayat dan terus menerus. Hakikat Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Karena itulah, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.