Gagasan berdirinya program studi baru Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) sudah dimulai pada akhir tahun 2013. Pengharapan itu masih merupakan sebuah keinginan yang tahun 2016 berwujud menjadi nyata. Proses pendirian prodi ini melakukan kinerjanya dimulai tahun 2014 dengan pencarian informasi tentang prodi SKI di beberapa perguruan tinggi lainnya dan menggali beberapa aspek kelayakan dan kebutuhan terhadap berdirinya prodi ini di UIN Sumatera Utara. Informasi dari beberapa prodi SKI yang ditemukan dan berdasarkan kebutuhan akan perubahan IAIN SU menjadi UIN SU, maka salah satu dari delapan prodi yang diusulkan, prodi SKI mendapatkan tempatnya untuk dikembangkan berdasarkan gagasan yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Hasan Asari, M.A selaku Wakil Rektor I UIN Sumatera Utara.

Selanjutnya pada tahun 2015 dibentuk tim pengusulan pembukaan prodi SKI ini dengan ketua tim pelaksana yaitu Solihah Titin Sumanti, M.Ag dengan 5 orang anggota (Waspada, M.Ag, Ahmad Yunus Mokoginta, M.Ag, Siti Marisa, M.Ag, Muhammad Iqbal Hasibuan) sesuai SK No. 45 Tahun 2015 yang ditandatangani oleh Rektor UIN Sumatera Utara Prof. Dr. Ahmad Fadhil Lubis, M.A. Usaha yang dilakukan ini telah membuahkan hasil dengan adanya izin pembukaan prodi SKI pada tahun 2016. Dari delapan prodi yang diusulkan, prodi SKI menjadi prodi yang paling akhir yang dikeluarkan izinnya oleh Kementerian berdasarkan Surat Keputusan Nomor 901 Tahun 2016 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang pemberian izin penyelenggaraan Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam pada program sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan tertanggal 16 Februari 2016.

Prodi SKI ditempatkan pada Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara karena merupakan kajian-kajian yang induknya pada Ilmu Sosial. Berdirinya prodi SKI ini melanjutkan perjuangan berdirinya prodi-prodi SKI yang sudah lebih dulu berdiri pada Perguruan Tinggi Agama Islam lainnya seperti UIN Sunan Kalijaga, UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Ar-Raniry. Hal yang berbeda dari prodi SKI di PTKIN lainnya bahwa UIN Sumatera Utara menempatkan prodi SKI di Fakultas Ilmu Sosial, bukan di Fakultas Adab dan Humaniora, sehingga diharapkan akan muncul sejarawan Islam dengan kekuatan analisis sosial sebagai rekonstruksi Sejarah Kebudayaan Islam ke depan.

Usaha dan kerja keras ini menunjukkan progress yang produktif yaitu dengan menerima mahasiswanya pada tahun 2016 sebanyak 70 mahasiswa dengan peruntukan 2 kelas. Hasil kerja keras ini menjadi tantangan tersendiri bagi prodi SKI yang didirikan bahwa banyak pembenahan dilakukan terutama yang berkaitan dengan Sumber Daya Dosen maupun persiapan akreditasi prodi kedepan. Penyusunan dokumen sebagai kelengkapan pendataan bagi prodi SKI Adalah sesuatu hal yang mutlak dilakukan. Oleh karena itu perlunya sharing information dalam menata prodi baru tersebut baik dari pihak internal UIN Sumatera Utara sendiri maupun Kerjasama dengan pihak luar.

Terbentuknya prodi ini hingga mendapat izin dari Kementerian Agama menjadikan perlunya ditunjuk penetapan dosen-dosen tetap di prodi SKI sesuai dengan Pgs. Rektor No. 319 B tentang penetapan Dosen Tetap Jurusan/Program Studi pada Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara tertanggal 22 Agustus 2016. Beberapa dosen yang ditentukan dalam prodi SKI yakni: Yusra Dewi Siregar, M.A, Sori Monang, M.Th, Dra. Laila Rohani, M.Hum, Dra. Achiriah, M.Hum, Solihah Titin Sumanti, M.Ag. Dosen yang telah ditetapkan tersebut yang nantinya akan melaksanakan roda perjalanan prodi SKI yang kemudian akan melakukan kegiatan workshop perumusan visi misi Jurusan SKI. Adapun perumusan Visi Misi ini berlangsung pada tanggal 11 Oktober 2016.

Proses pembinaan jurusan ini terus mendapatkan sambutan hangat dari pimpinan FIS UIN Sumatera Utara pada masa Dekan Dr. Phil. Zainul Fuad, M.A dengan mengutus beberapa dosen prodi SKI untuk mengikuti benchmarking ke UIN Sunn Kalijaga dan UGM pada bulan November 2016. Pada tahun 2017 pengelola prodi SKI ini semakin mantap setelah dilakukannya Struktur Keorganisasian prodi SKI dengan Ketua Jurusan Yusra Dewi Siregar, M.A dan Sekeretaris Jurusan Dr. Solihah Titin Sumanti, M.Ag serta anggotanya M. Yasser Arafat, M.A dan Suriyanto, S.Sos.I

Pada perkembangannya terjadi perubahan nomenklatur tentang perubahan nama prodi di PTKIN. Salah satunya yang terkenal dampak perubahan nomenklatur tersebut Adalah Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam menjadi Sejarah Peradaban Islam.