Kurikulum Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Sumatera Utara dirancang sebagai kurikulum berbasis KKNI dan Outcome-Based Education (OBE) yang secara strategis diselaraskan dengan visi prodi, yaitu menjadi program studi yang unggul, terkemuka, dan berlandaskan paradigma Wahdatul Ulum, moderasi beragama, dan pemberdayaan umat pada tahun 2041. Karena itu, struktur kurikulum tidak hanya memuat penguasaan teori sejarah Islam, tetapi juga mengintegrasikan nilai keislaman, kecakapan akademik global, dan kompetensi sosial transformatif.

Kurikulum disusun untuk mendukung misi prodi, yaitu (1) menyelenggarakan pendidikan sejarah Islam yang kompetitif lokal–internasional, (2) menghasilkan sarjana yang inovatif dan humanis, (3) memperkuat tradisi riset historiografi yang kritis dan transdisipliner, (4) menumbuhkan kesadaran sejarah publik melalui pengabdian, dan (5) membangun jejaring strategis dengan institusi nasional maupun global.

Struktur kurikulum dibangun secara spiral dan progresif mulai dari penguatan fondasi keilmuan Islam dan metodologi sejarah (Semester 1–2), kemudian pendalaman periodisasi peradaban Islam dan sejarah kawasan (Semester 3–4), hingga spesialisasi tematik, penelitian lapangan, dan penguatan kompetensi profesional seperti museum, arsip, jurnalisme sejarah, dan digital historiography (Semester 5–7). Semester akhir difokuskan pada skripsi berbasis riset ilmiah, pemagangan, dan pengabdian berbasis sejarah publik (public history).

Seluruh rancangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan prodi, yaitu menghasilkan sarjana sejarah Islam yang profesional, memiliki kapasitas analisis transdisipliner–kritis, berkarakter Islami, dan peka terhadap dinamika kebudayaan serta perubahan masyarakat. Implementasi kurikulum ini juga diturunkan langsung menjadi sasaran operasional, antara lain pembelajaran berbasis digital-teknologi, pemutakhiran kurikulum sesuai kebutuhan masyarakat, peningkatan kualitas riset mahasiswa, dan penguatan kolaborasi akademik dengan institusi sejarah, budaya, dan lembaga negara.