Tuntungan, Senin, 6 Oktober 2025 — Menghadapi dinamika pendidikan tinggi dan tuntutan mutu akademik, Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara menggelar Workshop Kurikulum di Aula FIS, Kampus IV UINSU Tuntungan II.
Ketua Prodi SPI, Dr. Hotmatua Paralihan, M.Ag., menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting penyusunan kurikulum adaptif terhadap kebutuhan zaman.
“Perubahan kurikulum harus menjawab tantangan era digital dan dunia kerja. SPI memiliki empat profil lulusan pendidik, peneliti, pemandu wisata sejarah, serta pengelola museum dan benda purbakala yang disiapkan dengan kompetensi abad ke-21,” ujarnya.
Workshop menghadirkan Dr. Ery Soedewo, M.Hum. (peneliti BRIN) sebagai narasumber nasional yang menyampaikan materi daring dari Leiden, Belanda. Acara diikuti dosen, mahasiswa, dan perwakilan lembaga kesejarahan.
Dua tokoh SPI, Prof. Hasan Asari, M.A. dan Dr. Yusra Dewi Siregar, M.A., turut memberi pandangan akademik mengenai pembaruan kurikulum berbasis riset dan kebutuhan masyarakat.
Hadir pula stakeholder, antara lain Siti Wahyuni dan Ricky Edisyah Putra dari Dinas Pariwisata Sumatera Utara, yang menekankan pentingnya sinergi akademisi dengan industri pariwisata sejarah. Dharma Kelana Putra Nasution, M.A. dari Balai Pelestarian Kebudayaan Sumatera Utara, menambahkan pentingnya kolaborasi dalam pelestarian artefak dan benda bersejarah Indonesia. Mahasiswa dan Alumni serta dosen SPI juga turut ambil bagian dalam acara ini.

Dr. Hotmatua menegaskan, Prodi SPI terus membangun ekosistem akademik yang produktif dalam pendidikan, penelitian, dan literasi sejarah.
“Prestasi mahasiswa kami di ajang OSINAS 2025 membuktikan atmosfer akademik SPI kondusif bagi lahirnya inovasi dan prestasi,” tambahnya.
Sebagai penutup, diberikan penghargaan kepada Baharuddin (Juara I Penerbitan Buku Terbanyak) dan Maysaroh (Juara II Penerbitan Artikel Terbanyak) pada Olimpiade Sejarah Islam Nasional (OSINAS) 2025. Workshop ini mempertegas komitmen SPI UINSU dalam mencetak lulusan unggul, adaptif, dan berdaya saing nasional, serta memperkuat posisi UINSU sebagai pusat kajian dan pengembangan sejarah peradaban Islam di Indonesia.
