Focus Group Discussion merupakan sebuah diskusi yang dilakukan secara kelompok dan sistematis mengenai suatu permasalahan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendiskusikan beberapa materi yang dibahas, yaitu tentang pentingnya seorang akademisi ataupun peneliti untuk mengirimkan karya penelitiannya untuk disubmition ke jurnal yang terindeks scopus. Selain pentingnya penerbitan jurnal, mensosialisaskan adanya konsep “Kampus Merdeka Merdeka Belajar” yang disajikan dalam Focus Group Discussion.
Acara ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2021 yang merupakan serangkaian kegiatan lanjutan dari kedatangan tamu dari IAIN Salatiga untuk melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoA) antara Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara dengan IAIN Salatiga. Selain itu, dalam kegiatan Focus Group Discussion juga di hadiri oleh Bapak Dr. Maraimbang (Dekan FIS UIN Sumatera Utara), Dr. Sori Monang (WD I FIS UIN Suatera Utara), Dr. Irwansyah (WD II FIS UIN Sumatera Utara), Beni Ridwan (Dekan FUADAH IAIN Salatiga), Dr. Supardi (WD I FUADAH IAIN Salatiga), para dosen Prodi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ilmu Sosial. Acara Focus Group Discussion tersebut juga dipandu/ dimoderatori oleh M. Nasihudin Ali.
Dalam kegiatan Focus Group Discussion tersebut, tema yang dijelaskan lebih sebenarnya mengenai Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Akan tetapi, narasumber juga menjelaskan pentingnya untuk menerbitkan jurnal scopus bagi para akademisi. Beni Ridwan menjelaskan bahwa betapa pentingnya untuk menerbitkan jurnal scopus bagi para akademisi. Hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan jurnal scopus ialah dengan melibatkan penulis lain supaya adanya kolaborasi dalam penelitian tersebut. selain itu, tema yang diajukan dalam jurnal scopus juga harus ada kebaruan yang memang belum banyak diteliti. Selain itu, tema-tema yang lebih actual terkait kebaruan suatu tulisan contohnya tentang lokal wisdom (kearifan lokal) juga akan dipertimbangkan untuk masuk ke dalam jurnal yang terindeks scopus. Beliau juga mengajak para peneliti yang ada di Fakultas Ilmu Sosial untuk ikut berpartisipasi dalam mensubmition karya yang akan dimasukan ke jurnal yang ada di IAIN Salatiga yang sudah terindeks scopus.
Selain itu, WD I Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora IAIN Salatiga memberikan pemaparan tentang kampus merdeka merdeka belajar menjelaskan bahwa IAIN Salatiga akan menerapkan konsep Kampus Medeka Merdeka Belajar. Konsep yang digagas oleh Mas Menteri Nadiem Makarim, menjelaskan bahwa mahasiswa akan melakukan pembelajaran di luar kampusnya selama 3 semester. Kurikulum kampus merdeka merdeka belajar disesuaikan dengan visi-misi program studi, fakultas dan universitas. Ia juga berharap IAIN Salatiga dan UIN Sumatera Utara dapat segera menerapkan konsep kampus merdeka merdeka belajar.
Serangkaian acara yang sebelumnya sudah dibuka oleh bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara, kemudian beliau juga menutp serangkaian kegiatan tersebut. Beliau berharap adanya kesinambungan ke depannya bagi para pengelola jurnal yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial agar dapat sharing-sharing dengan pengelola jurnal dari IAIN Salatiga supaya dapat mengembangkan akreditasi jurnal yang terindeks scopus. FIS Terdepan !